Wednesday, January 25, 2006

!

Fitnah tak selamanya lebih kejam dari pembunuhan…
Kenyataan ternyata bisa menjadi pembunuh kejam…

Dan senjatanya bukan cuma fitnah…
Lebih parah…
Kenyataan membunuh perlahan-lahan:

P-e-e-e-e-e-l-l-l-l-l-l-a-a-a-a-a-a-n-n-n-n-n-n-p-e-e-e-e-e-e-l-l-l-l-l-a-a-a-a-a-n-n-n…

Mati yang mengenaskan…
Mati…atas nama rindu…

(Memalukan….)

Tuesday, January 17, 2006

Duh!

Tetapi rindu ini terasa begitu menyiksa…

(M-e-n-g-a-p-a?)

Dan siksaan ini adalah candu…

(K-a-r-e-n-a-m-u…)

Candu yang kini mengalir dalam segenap nadiku…

(S-e-m-u-a-k-a-r-e-n-a-m-u)

Nadiku yang kian sekarat…

(T-e-s-i-k-s-a-r-i-n-d-u-y-a-n-g-m-e-n-y-a-n-d-u)

Selamatkan jiwa sekaratku…

S-E-M-B-U-H-K-A-N-A-K-U-K-E-P-A-R-A-T!

(tersenyumku… mengenangmu…)

Ada kamu
Dalam ruang khayalku…
Tersenyum
Tergelak bersamaku…

Ada kamu,
Dalam secarik memoriku
Tertawaku… tergelakku…
Karenamu…

Dan itulah memori
Yang sejenak kembali hari ini…

Apa kabarmu…
Bagaimana hidupmu…

Aku tak tahu…

Tapi kurasa,
Kau akan baik-baik saja…

Tanpaku…
Dan aku tanpamu…

Kita akan baik-baik saja…

(tersenyumku… mengenangmu…)

Friday, January 06, 2006

Sobat,

Tak tahu apakah harus:
menangis bahagia atau tertawa pura-pura...
mengucap salam perpisahan manis nan mesra atau meratapi dunia...
merengkuh kalian penuh haru atau berseteru....

Karena hanya ini kesempatan itu...
Untuk kita tersenyum sekaligus tertawa...
Untuk kita tergelak sekaligus menangis...

Bagi kita...
Bagi sebuah awal yang rasanya belum lama dimulai...
Bagi sebuah akhir yang terlalu cepat usai...

Dan bagi dunia...
Yang belum melihat kita seutuhnya...

Akan...

Tuesday, January 03, 2006

Ada kalanya di mana wajah tak mau diajak kompromi...
Nyengir sepanjang hari...

Kata mereka ini virus....
Ya... virus dari hati...

*keparat*