Friday, February 18, 2005

Jua...


Karena mungkin rasa itu belum tiba seutuhnya, segenapnya.
Dan mungkin senyum ini hanya untuk sementara.
Penghias raut, pemanis ala kadarnya.

Aku tetap limbung, bertanya,
mencari sebuah kata, pengungkap seluruh rasa di jiwa.

Dan senyumku bukan untukmu, untuknya atau untuk mereka.
Senyum ini masih milikku saja, hingga tiba nanti saatnya.

Senyumku bukan milikku semata,
senyumku riangnya,
riangku air matanya,
air mataku resahnya,
resahku rindunya,
rinduku gelak tawanya,
gelak tawaku nadinya,
hidupku jiwanya.

Dan bila saat itu tiba,
senyum ini bukan lagi senyum hampa,
dan tawa ini bukan lagi tawa nestapa.

Jiwaku jiwanya, nyawaku nyawanya.
Dan di hatiku berlabuh seluruh cintanya.

-iTe- 08/12/03 hasil kontemplasi jiwa 00:20

0 Comments:

Post a Comment

<< Home