Friday, November 25, 2005

unP'gal

Di sanalah aku..
Menghadap sang persada kembali.

Pulang dalam kesendirian.
Kembali dalam kesunyian.
Untuk mendapatkan senyap.

Dan alam menyambutku dengan senyumnya.
Mungkin hanya itu yang kuperlu.
Karena aku kembali bukan untuk sebuah alasan,
bukan untuk sebuah argumentasi.
Aku hanya ingin kembali.

Dan di sinilah aku…terseok-seok mencoba menapaki jejak langit.
Mencoba mengingat sepotong memori yang tersisa.
Mencoba tertawa pada sepenggal cerita yang telah sirna.

Hanya rasa...
Itu yang kuingat…

Telah beribu-ribu abad rasanya aku mengembara.
Hanya untuk kembali pulang mencari sesuatu…
yang mungkin tak pernah ada.

Angkasa itu sama.
Angkasa yang telah begitu setia dalam pengembaraanku yang tak pernah usai
dan mungkin sesungguhnya belum juga kumulai.

Dan ke manapun aku pergi
Aku merindukanmu mentari.
Di setiap penghujung hari,
Di mana engkau kan tenggelam untuk esok datang kembali.
Lalu kau kan tersenyum seraya berbisik,
“Matiku hari ini bagi hidupmu esok hari…”

Seandainya saja aku bisa bicara tentang hal yang sama.
Matiku hari ini bagi hidupmu esok hari,
Tapi aku sekarat mentari…
Dan rasanya sebentar lagi mati…

Hahaha…
Kalaupun aku memilih mati.
Hanya di hadapanmulah aku rela menghabisi eposide kehidupan ini.

Tapi bukan karena itu aku kembali…

Aku memang sekarat,
Dan mungkin sebentar lagi mati…

Jangan takut… karenan sebelum itu….
Kan kutuntaskan segalanya yang belum usai.
Dan setelah segalanya selesai.
Mungkin salam sang mentari telah saatnya berganti,

“Matimu adalah untuk hidupmu sejati…”

Sampai jumpa mentari…

Ite-1 November 2005

0 Comments:

Post a Comment

<< Home